Sabtu, 20 November 2010

Terobosan Awal Pencerahan Petani Kopi Lampung Barat

Oleh : Dwi Karyanto / Direktur Eksekutif LSM Lumbung Informasi Tepat Akurat

Petani Kopi Kabupaten Lampung Barat belum mendapat sentuhan serius Pemerintah Lampung Barat atau belum mendapat perlakuan moral positif oleh pemerintah Lampung Barat, Dalam makna mendalam penulis memberikan gambaran bahwa "Ketika Musim Hujan Petani Kopi Lampung Barat " Panen dalam sebuah kesengsaraan"

Jangan pernah DPRD Lampung Barat telah memegang Amanah Rakyat yang sesungguhnya dan memiliki martabat, bagaimana bisa kita gambarkan situasi kehidupan para petani kopi ketika memanen hasil kebunnya dimusim hujan? tentu yang terbayang dalam benak kita adalah buah yang busuk dan tidak memiliki kualitas.

Petani kopi sebagian besar berada diwilayah Sumberjaya, Sekincau, Way Tenong dan Belalau serta Liwa - Sukau artinya sebagian besar penghasil kopi adalah wilayah atas dari daerah Kabupaten Lampung Barat. Namun pernahkah pemerintah Lampung Barat berpikir akan masalah rakyat dimana petani kopi sebagai subjek analisis dalam makna mencapai kesejahteraan dengan sistim pemberian fasilitas pengeringan sesuai sektor dari petani plasma serta tidak menyulitkan rentang kendali antara lahan dengan dimana tempat alat pengeringan tersebut ditempatkan.

Ini bukan sebuah hayalan, namun Kabupaten Lampung Barat mampu untuk mewujudkan hal ini dan jelas ini sebuah kepentingan yang sangat urgen bagi rakyat, utamanya petani kopi Lampung Barat yang begitu luas akan lahannya. Kita mengakui ini sebuah potensi besar dan agung, tetapi pemerintah belum berpikir masalah yang kecil ini tetapi sangat besar sekali pengaruhnya untuk membuat satu langkah kesejahteraan dan kelancaran petani serta demi perbaikan kualitas kopi asli Lampung Barat.
 
Pengeringan kopi atau open pemanas buah kopi satu alat yang sangat sederhana dan pemerintah sangat mampu untuk menganggarkanya dan penulis ingin menggerakan satu sistem yang ada di Lampung Barat guna berpikir serius untuk masalah ini, masalah yang sederhana tapi bersifat vital dan urgen buat para petani kita.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

semestinya setiap kecamatan ada mesin pemanas/penggiling kopi mengingat karna curah hujan cukup tinggi ironis Dana dari Pemda belum terdanai.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger