Selasa, 24 Mei 2011

APA TINDAKAN MASYARAKAT KRUI DENGAN TIDAK LAHIRNYA KABUPATEN PESISIR BARAT DAN BENARKAH ADA KEPENTINGAN ELIT POLITIK UNTUK TIDAK MELAHIRKAN ATAU SENGAJA TIDAK DIWUJUDKAN KARENA KEINGINAN PIHAK TERTENTU, DAN APA SEBENARNYA YANG TERJADI ???

Setelah dilakukan analisa, tidak lahirnya pesisir barat karena ada yang menghendak dan level atas para elit yang membuat kegagalan pemekaran kabupaten pesisir barat, sejokyanya bila dilihat dari bantuan pemerintah lampung barat sudah cukup besar atas rencana pemekaran dimaksud, akan tetapi hanya sebuah comenplace bantuan dana tersebut, dan ada kemungkinan dana dana tersebut hanya dibagi bagikan kepada pihak pihak yang berkompeten dalam rekayasa pembusukan masalah pemekaran, bukti nyata hingga saat ini kabupaten pesisir barat belum lahir juga .

Masalah Kabupaten Pesisir Barat akan tetap menjadi Bom waktu bagi para kepanitiaan, karena pemerintah pusat sudah mengetahui apa sebenarnya yang terjadi, sehingga sandiwarapun dimainkan oleh para pihak yang tidak memiliki tanggung jawab moril terhadap rencana pemekaran dimaksud, sehingga semua menjadi pengembangan nuansa dilematis .Peran aktor intelektual dalam masalah ini cukup berpengaruh, sehingga tekanan tekanan terhadap penganggaran dana dana dimaksud begitu cermat, kepentingan bagaimana memperoleh uang dengan segala cara tentunya, akan tetapi dalam bentuk hibahpun uang rakyat yang dianggarkan harus dipertanggung jawabkan penggunaanya .

Menyikapi masalah uang, penulis melihat ada beberapa pejabat lampung barat yang ikut menghabiskan uang dimaksud, artinya para pejabat yang memang sukanya makan uang korupsi, atau uang rakyat yang digelapkan untuk kepentingan pribadi atau keluarga, dan yakin bahwa semua ini akan terbongkar dengan sebenarnya dan sebaik baiknya hukum akan tetap tegak dengan sebenarnya benarnya . Kita akan memberikan warna semestinya seperti apa gambar itu harus dimunculkan , setipa bukti perlahan akan terkumpul dengan lengkap dan saatnya tiba, maka kita akan melihat siapa sebenarnya aktor intelektual didalamnya .

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger